Isu energi menjadi fokus utama WALHI mengingat dampak destruktif dari ketergantungan pada energi fosil seperti batu bara. Proyek PLTU dan smelter yang tersebar di berbagai wilayah telah merusak ekosistem, merampas ruang hidup masyarakat adat dan lokal, serta mempercepat krisis iklim global.
WALHI menolak pembangunan PLTU baru dan skema "transisi energi palsu" seperti co-firing biomassa yang justru memperburuk deforestasi. Sebaliknya, WALHI mendorong transisi energi yang adil, berbasis komunitas, dan ramah lingkungan.
Transisi energi harus menjamin hak masyarakat atas ruang hidup dan energi bersih, serta memastikan tidak ada yang tertinggal dalam perubahan menuju masa depan yang berkelanjutan.